PENGARUH DIGITAL PARENTING TERHADAP SOSIAL KEMANDIRIAN ANAK PRASEKOLAH
Abstract
Pengguna internet di Indonesia pada anak-anak cukup besar sekitar 25 juta jiwa. Anak-anak sangat rentan dalam penyalahgunaan internet. Menurut WHO 5-25% dari anak-anak usia prasekolah menderita gangguan perkembangan seperti keterlambatan motorik, bahasa, dan perilaku sosial. Pada era digital orang tua memiliki tantangan yang besar dalam mengasuh anak-anaknya agar kuat menghadapi kecepatan perkembangan teknologi dan tidak terbawa arus negatif yang dihasilkan dari perkembangan teknologi. Orang tua perlu mengembangkan model pengasuhan yang bertujuan menghindarkan anak dari ancaman teknologi digital dan memaksimalkan manfaat dari potensi digital. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh digital parenting terhadap sosial kemandirian anak usia 4 – 6 tahun. Jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Populasi penelitian adalah seluruh orangtua dan anak di PAUD dan TK Aisyi. Jumlah sampel sebanyak 40 orang. Alat ukur penelitian menggunakan KPSP dengan skala ukur rasio. Hasil penelitian terdapat peningkatan skor sosial kemandirian anak sebelum dan sesudah intervensi digital parenting. Sesudah intervensi sosial kemandirian anak naik 0.63 poin. Sebelum diberikan intervensi digital parenting nilai sosial kemandirian anak 8.65 namun setelah diberikan intervensi menjadi 9.28. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test terdapat pengaruh digital parenting terhadap sosial kemandirian anak usia 4-6 tahun nilai p = 0.004 < 0.05.Simpulan penelitian terdapat peningkatan sosial kemandirian anak sebelum dan sesudah diberikan digital parenting serta terdapat pengaruh digital parenting terhadap sosial kemandirian anak usia 4 – 6 tahun di PAUD dan TK Aisyi. Saran diharapkan pihak PAUD/ TK Aisyi dan orangtua dapat menerapkan digital parenting dalam proses pengasuhan dengan memaksimalkan manfaat teknologi digital untuk menstimulus perkembangan anak.
Kata kunci: digital, parenting, sosial kemandirian, anak