HUBUNGAN EFIKASI DAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN DISMENOR SISWA SMP NEGERI 5 SAMARINDA TAHUN 2019

  • Julia Rika Pratiwi
  • Andi Parellangi Poltekkes Kemenkes Kaltim
  • Evi Renita Br Lingga Poltekkes Kemenkes Kaltim
  • Faridah Hariyani Poltekkes Kemenkes Kaltim

Abstract

Abstract

The World Health Organization (WHO) released data that the average incidence of dysmenorrhea in young women is between 16.8-81%. But many women who experience dysmenorrhea do not report or visit a doctor. The research method is the type of quantitative research with the crossectional approach. The sample of this research was 106 respondents taken with stratification random sampling. Data collection uses questionnaires analyzed using ordinal logistic regression tests. It was found that almost all respondents had high classification self-efficacy as many as 94 people (88.7%) and almost half of respondents as many as 44 people (46.8%) who had high self-efficacy experienced moderate menstrual pain. While the anxious variable found that almost half of the respondents were 30 people (28.3%) who experienced mild anxiety and a small number of respondents as many as 15 people who experienced severe anxiety also experienced moderate menstrual pain. The results of statistical data processing tests that use Ordinal Logistic Regression Test calculations obtained the value of P-value = 0.205 which means P-value> α (0.05). It can be concluded that H0 is accepted, which means that there is no significant relationship between self-efficacy and anxiety with the incidence of dysmenorrhea in class VII and VIII.

 

Keywords : Self Efficacy, Anxiety, Dysmenorrhea

 

Abstrak

World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8-81%. Tetapi banyak wanita yang mengalami dismenore tidak melaporkan atau berkunjung ke dokter atau tenaga kesehatan dan cenderung meremehkannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan efikasi diri dan cemas dengan kejadian dismenore. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 106 responden diambil dengan tekhnik stratifikasi random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner yang dianalisis dengan menggunakan uji regresi logistik ordinal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki efikasi diri klasifikasi tinggi yaitu sebanyak 94 orang (88,7%) dan hampir sebagian responden yaitu sebanyak 44 orang (46,8%) yang memiliki efikasi diri tinggi mengalami nyeri haid sedang. Sedangkan variabel cemas didapatkan hampir sebagian responden yaitu sebanyak 30 orang (28,3%) mengalami cemas ringan dan sebagian kecil responden yaitu sebanyak 15 orang yang mengalami cemas berat juga mengalami nyeri haid sedang. Hasil Uji Regresi Logistik Ordinal diperoleh nilai P value = 0,205 yang berarti P value >  (0,05). Dapat sisimpulkan bahwa H0  diterima yang artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan cemas dengan kejadian dismenore pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Negeri 5 Samarinda Tahun 2019.

 

Kata kunci :Dismenore, Efikasi Diri, Kecemasan

Published
2019-12-10